Jumat, 14 September 2018

HANCUR



Anak panah yang kau lepas 
Dari busur 
Melesat deras 
Menuju sasaran yang kau tuju
Menghujam jantung
Membelah dada
Dan menghancurkan hati
Aku terluka dan terkulai
Pesan yang kutitipkan
Pada saat lafazs-lafazs 
Azan subuh berkumandang
Kau balas dengan 
Lemparan bara api 
Lewat anak panah yang kau lepaskan
Yang memusnahkan 
Semua ladang cinta yang kusemai
Menodai anak sungai 
Yang mengalirkan air yang jernih
kau hancurkan semua asa 
Yang terbentang
Hanya dengan satu anak panahmu,..

Kita berbeda agama



Cintaku mengalir tulus apa adanya 
Kasihmu juga begitu lembutnya 
kita sama-sama saling mencinta 
kita sama-sama ingin terus bersama

semuanya berjalan sebagaimana mestinya
senyuman-senyuman indah selalu menghampiri kita
canda tawa selalu ada saat kita bersama
perhatianmu pun tak pernah sirna
Namun
Hati ini seperti luka yang di siram cuka
sakitnya sungguh luar biasa 
karena kita berbeda agama yang jadi alasanya
hingga kita tak bisa terus bersama

Kau bilang kau berbeda agama denganku
Kau bilang kamu bukanlah untuku 
Kau bilang aku harus menjauhimu
Kau bilang aku harus buang semua tentangmu

Hanya kita berbeda agama 
haruskah kita menanggung beban perihnya putus cinta


Senin, 10 September 2018

DERITAKU


Kuayun langkah tak pasti
Duka dan lara 
Yang masih bersemayam dijiwa
Bergolak bersama kenangan
Yang hadir ditiap 
Tarikan dan hembusan napas
Debar jantung yang tak seirama
Menekan dada 
Menyesakkan menghantui diri
Ku tak ingin gundah ini
Hentikan langkah hidupku
Ingin kucurahkan 
Cerita hati ini
Namun...,
Diriku tak kuasa
Tak sepatah kata jua
Yang mampu meluncur
Lewat bibir dan lidah ini
Biarlah derita ini bergelayut
Dihati ini
Agar kau tak resah 
Dengan kepedihan ini

Minggu, 09 September 2018

Cinta tak seiman


Sulit Mengungkapkan dengan sebuah kata-kata
karena rindu ini terus saja membara 
aku terus saja ingin bersama 
meski kita berbeda

Perbedaan di antara kita begitu terasa 
jum'at ibadahku pada sang kuasa 
Kau minggu dengan keluargamu
menyembah Rasulku 

Aku Menghargai ia sebagai seorang nabi 
Kau menghargainya sebagai tuhan pengelola bumi
Butuh kekuatan hati 
Untuk kita terus bertahanan dalam zona ini

Perbedaan kekal ini sungguh menghantui
terkadang bayang-bayang perpisahan menghampiri
sulit hati ini untuk memungkiri 
bahwa cinta ini tulus dan suci