Rabu, 07 September 2011

Satu Hati Satu Rasa


Aku masih ingat ketika kami menjadi siswa baru di sebuah sekolah menengah kejuruan. Saat istirahat atau tak ada guru, kami duduk membentuk pulau – pulau berdasarkan asal daerah masing – masing kemudian kami membentuk sebuah gengk yang pada akhirnya akan memberi jarak diantara kami. Terkadang percekcokanpun terjadi karena diantara kami tak ada yang ingin tersaingi. Namun keadaan ini hanya berlangsung selama kurang lebih satu bulan karena kemuliaan hati seorang guru yang sekaligus seorang wakil kepala sekolah. Dya mengajarkan ke kami bahwa kami adalah saudara yang peduli satu sama lain, bahwa kami bagaikan satu tubuh yang ketika ada satu organ tubuh kita yang sakit / terganggu maka maka organ tubuh yang lainnya tak dapat bekerja dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar